Sunday, October 30, 2011

Vanilla Sky on Owl City's Concert



What is your concert bucketlist?
Ini daftar konser cita-cita saya,

The Postal Service
Coldplay
Feist
MGMT
Phoenix
Owl City
Ash
Miike Snow
Muse
Boyzone

Sejauh ini hampir setengahnya sudah tercapai, dan saya baru saja mengurangi daftarnya lagi semalam.
Yes, Adam Young a.k.a Sky Sailing a.k.a Swimming With Dolphins, Port Blue, Seagull Orchestra, Relient K, Matt Thiessen, Lights a.k.a Owl City konser di Jakarta 28 Oktober lalu. Penantian konser ini cukup lama dan menegangkan. Dia dibawa oleh promotor Java Musikindo, awalnya saya cukup sebal karena beberapa konser sebelumnya dengan promotor yang sama ternyata memakai sistim penjualan tiket yang bikin ribet dan melelahkan. Mereka menjual tiketnya lewat antrian di rumah sang empunya, Adrie Subono. Tentunya saya malas harus repot-repot antri dari subuh yang konon hanya ada limited tickets. Akhirnya tiga cara dicoba, minta tolong orang antri, beli di website JAVA dam beli di JakartaConcert.com. Alhamdulilah usaha berbuah dapat 2 tiket (ini versi singkat dan gak ada bagian marah-marah sama orang JAVA ya..:p). Dan..itu terjadi sudah dari bulan Mei! Yap, five months worth waiting!

Long story short, last night was great, awesome and legend *wait fot it* dary concert! Dua puluh satu lagu dari empat album Of June, Maybe I’m Dreaming, Ocean Eyes dan All Things Bright and Beautiful selama hampir 75 menit tidak ada yang mengecewakan. Saya sempat menonton video mini concertnya saat di Filipina tahun lalu, terlihat sangat sederhana tanpa terlihat membawa band-nya. Kali ini, ia tampil full band lengkap dengan pemain cello dan biolanya yang terdengar layaknya orkestra. Membayangkan musisi bergenre electro dance pop bisa ditampilkan dengan full band yang sedikit memberikan kesan electro pop dan sentuhan orkestra memberi kepuasan tersendiri bagi saya. Dibuka dengan lagu “The Real World” disambung berturut-turut dengan “Cave In” langsung menghentak Tennis Indoor Senayan berisi 5000 penonton. Lagu ketiga langung membuat saya tersentak, “Hello Seattle” one of my favorite song was played early last night. In that moment, i was so happy that i wanna puke. Yeah, call me crazy and lebay :p. Sepanjang konser, Young memamerkan talenta memainkan beberapa instrumen musik seperti piano, drum, gitar, bass dan tentunya synth. Aransemen musik di beberapa lagu dibuat sedikit berbeda, di lagu “Fireflies” yang menjadi single andalannya, ia menambahkan suara serangga yang direkam live dan dijadikan bagian lagu tersebut. Intronya pun dibuat sedikit berbeda, lebih menghentak dan sedikit tidak tertebak. Lagu “Meteor Shower” yang hanya berdurasi dua menit juga dibuat sedemikian syahdu dengan lampu sorot yang membuat suasana terasa cocok dengan cuaca di luar setelah diguyur hujan. Layaknya konser kebanyakan, Young juga menghujani penonton yang kebanyakan berusia di bawah 20 tahun dengan kata-kata “I Love you!” “This is the best show!” “We love you Jakarta!” tentunya dijawab dengan teriakan histeria penggemar setia Young. Sebelum encore, Young silam setelah lagu “The Yacht Club” dan kembali dengan encore “How I Became The Sea” dan “If My Heart Was A House” sebagai penutup apik.



Meskipun merasa aneh di antara lautan ABG yang kebanyakan masih diantar orangtua bahkan perlu digendong supaya bisa melihat aksi panggung Young dkk, saya menikmati konser yang sudah saya tunggu sejak dua tahun lalu. Ada sedikit pertanyaan sih dalam hati, selera musik siapa yang salah, saya atau penonton ABG ini? Ah, nevermind. Lepas dari anomali itu dan lagu favorit saya Dear Vienna, Strawberry Avalanche, On The Wing dan To The Sky yang alpa malam itu, this concert was tragically beautiful. I can still recall a goosebumps!

No comments: