Pernah gak menyadari selama kamu liburan, akan ada 4 jenis orang yang akan kamu temui,
1. Orang yang selalu punya standart sendiri yang tinggi, buat dia semuanya serba kurang memuaskan dan akhirnya komplain terus. "Duh, foto di angle kaya gini di depan menara Eiffel kurang oke yah?" "Duh, kotor banget deh hotelnya, gak bisa dapet suite aja yah kita?". Capek gak sih denger yang kaya gini selama perjalanan 2 minggu tur bareng?
2. Orang yang selalu takut mencoba hal yang baru di destinasi liburan. Misalnya menolak mencicipi makanan lokal atau terlalu takut mencoba bungy jumping di Bali. So, where's the excitement of trying something new then?
3. Orang yang selalu excited dengan segala tourist attraction dan siap berfoto di mana pun. Gak peduli di mana pun kapan pun, lokasi mulai dari Jembatan Ampera sampai toko kelontong di Palembang semuanya dijadikan objek foto.
Hmm..sebenarnya lagi eksplorasi liburan atau sesi foto yah?
Sebenarnya gak masalah sih sesekali bertemu partner liburan kayak gini, tapi apakah kamu yakin mau menghabiskan semua waktu liburanmu bersama orang-orang itu?
Demi mendapatkan kepuasan liburan yang maksimal nampaknya pilihan travelling solo bisa menjadi alternatif untuk kamu yang selama ini terbiasa liburan sama keluarga, teman atau ikutan tur!
Why solo traveling?
Untuk kedua kalinya saya melakukan solo trip Mei 2011 lalu ke Beijing,China. Alasannya dari dulu saya suka sekali dengan sejarah dinasti China dan penasaran dengan gimana peninggalan kerajaan mereka. Saya juga ingin mempraktikan bahasa Mandarin yang sudah lama dipelajari tapi jarang dilatih. Gak gampang nemuin teman yang mau pergi ke sana bareng apalagi biayanya juga cukup besar, akhirnya saya rencanakan liburan ini sejak November 2010 lalu untuk nabung dan cari info sebanyak-banyaknya. Tekad sudah bulat, saya akan ke Beijing dengan atau tanpa teman!
Mungkin kamu ada yang terobsesi untuk kelilingi Pulau Sumatera sampai ke kota terpencilnya? Atau penasaran sama India tapi langsung ditolak sama temen-temen karena dianggap gak oke? Nah, mungkin ini kesempatan buat solo trip supaya obsesi liburan ke tempat eksotis atau ngulik suatu lokasi liburan tercapai. Liburan bareng sahabat atau rame-rame segeng emang seru, tapi kalau setiap direncanain akhirnya gagal karena ada salah satu teman yang gagal nabung untuk liburan, gak mau dong usaha nabung kamu ikut sia-sia? Biasanya sih solo trip terjadi karena tidak adanya kesamaan tujuan destinasi. Selain itu, petualangan solo trip akan lebih menantang karena kamu harus siapkan semuanya sendiri dan gak bergantung sama siapapun. Menegangkan ya?
How to plan?
Enaknya solo trip kamu bisa nentuin semuanya apa aja sesuai keinginan, kebutuhan dan kemampuan kamu. Pertama tentu tentukan destinasi dan mencari tiket pesawat atau kereta. Sekarang banyak budget airlines yang selalu kasih promo, pesan tiket minimal 1 bulan sebelum berangkat dan jangan malas untuk cek terus tiket di beberapa website karena reservasi online harganya bisa 30% lebih murah dibanding beli langsung ke gerainya. Kedua, pilih youth hostel sebagai tempat menginap kamu. Di sana akan banyak solo traveler lainnya yang juga melakukan solo trip. Selain tergolong murah (mulai $5 per malam) youth hostel sudah dilengkapi dengan segala fasilitas yang serba self-service dan harganya lebih terjangkau. Untuk booking youth hostel, saya selalu memperhatikan lokasi dan juga review dari orang-orang yang sudah menginap di sana. Di hostels.com mereka biasanya akan menunjukkan review dan deskripsi lokasi.
Tiga, siapkan itinerary tujuan wisata mana saja yang mau kamu kunjungi. Suka berantem selama liburan sama sahabat gara-gara kamu lebih milih hunting foto sekaligus menonton pertunjukan seni sedangkan dia lebih milih belanja? Saatnya kamu bebaskan semua keinginan kamu untuk menjelajah. Dengan itinerary yang jelas dan lengkap, kamu juga bisa lebih pede mau melangkah ke mana selama solo trip. Browsing di internet, buku panduan seperti Lonely Planet atau bisa juga curi-curi itinerary yang umum dibuat oleh travel agent. Mumpung travel sendirian, saya bisa memadatkan satu hari mengunjungi Forbiden City, Jingshan Park, Beihai Park dan Olympic Stadium di Beijing. Pegel dan capek sih karena total jalan kaki nyaris 14 jam tapi puasnya luar biasa!
Last but not least, gabung di forum. Merencanakan liburan sendiri bukan berarti gak cek-cek ombak dengan traveler lainnya kan? Banyak banget forum jalan-jalan yang bisa membantu kamu menentukan tujuan bahkan bisa menawarkan tempat tinggal selama kamu liburan. Mau meminta pendapat atau masukan seputar rencananya liburan kamu? Gabung di milis Jalansutera atau couchsurfing.org kamu juga bisa ketemu guide gratis kalau beruntung! Awalnya saya mau mengunjungi China saat Imlek untuk merasakan festivenya tapi setelah tukar info di milis, ternyata Imlek adalah waktu yang tidak tepat karena akan sangat berisik dan banyak tempat wisata yang tutup.
It’s not really traveling solo anyway!
Meskipun rencana awalnya memang menghabiskan waktu liburan sendirian, praktiknya nanti akan banyak orang yang berpotensi untuk diajak berpetualang bersama tapi pilihannya tetap ada di tangan kamu. Waktu solo trip ke Taipei, saya bertemu hostel mates orang Amerika dan Korea. Berawal dari sharing pengalaman liburannya, kami sempat menghabiskan waktu bersama ke Taipei 101 dan menikmati nightmarket di Shilin. Di Beijing lain lagi, roommate saya orang Tunisia awalnya terkesan sombong dan pemarah. Ternyata ia sudah cukup bosan jalan sendiri setelah 3 minggu mengunjungi 4 kota di China dan akhirnya saya mengajaknya nonton Chinese Acrobat bersama-sama. Saya bergabung ke grup Beijing di Couchsurfing.com ternyata banyak sekali acara seru yang bisa diikuti, seperti Chinese Lesson kilat, Monday Meeting sampai dinner Weekly Wednesday yang jadi ajang gathering puluhan surfer di kota tersebut. Seru!
Final Note!
- Takut kesasar atau terlihat bingung? Intinya pede aja! Itinerary yang lengkap dan buku panduan bisa jadi survival kit dan obat pede! Kadang kebaikan orang suka gak diduga, setelah naik bus 2 kali bolak balik karena nyasar saat nyari alamat, mas-mas delivery McD berbaik hati nganterin saya selamat sampai ke tempat tujuan!
- Laguange is not really a barier! Gak bisa bahasa setempat? Jangan khawatir, bahasa Tarzan masih lebih ampuh dari bahasa apapun di dunia. Selalu siapkan catatan dan bawa kartu nama alamat hotel dan nomer telepon untuk keadaan darurat.
- Suka deg-degan dengan petugas imigrasi setempat? Santai saja dan rileks. Selama dokumen kamu lengkap semuanya lancar. Untuk jaga-jaga kalau paspor dicuri atau hilang, simpan fotokopi paspor dan visa kamu dan cari tahu di mana lokasi kedutaan Indonesia di kota tersebut.
So, are you ready to get lost and find your way back alone?
Published for Spice! Magazine in June 2011
1 comment:
wow! ikut deg2an rasanya!! nasib jadi mahasiswa. waktu banyak tapi duit tak ada.. *bikinplannabung!!!
Post a Comment